Peliputan adalah proses penting dalam membuat berita. Lantas
fakta (baik sosiologis dan psikologis) yang
seperti apakah yang harus dikumpulkan oleh seorang pewarta sebagai bahan
membuat berita?
Dalam jurnalisme warga, suatu berita harus memenuhi
unsur-unsur berita, yang akrab disingkat dengan 5W + 1H + 1S. Yaitu, Who
(siapa), What (apa), When (kapan),
Where (di mana), Why (mengapa)
+ How
(mengapa) dan Solusi (jalan keluar). Nah, fakta-fakta yang dikumpulkan
harus dapat memenuhi unsur-unsur berita ini.
Apa yang terjadi?
(What)
Jelaskan peristiwa apa yang terjadi secara gamblang.
Peristiwa harus rinci, hindari penyebutan peristiwa yang bersifat umum. Contoh:
Kecelakaan lalu-lintas û
Sepeda motor menabrak sepeda ü
Siapa saja yang
terlibat dalam peristiwa? (Who)
Dapatkan nama lengkap dari orang-orang yang terlibat dan apa
jabatan-nya. Jangan lupa cek ejaannya untuk ketelitian. Contoh:
Soekarno apa Sukarno
Dandi apa Dandy
Sumawikarta apa Sumowikarto
Kapan peristiwa terjadi?
(When)
Catatlah hari dan waktu terjadinya peristiwa secara rinci.
Contoh:
Senin, 17 Januari 2009 pukul
15.30 ü
Senin, 17 Januari 2009 sore û
Di mana peristiwa
terjadi? (Where)
Dapatkan lokasi kejadian dan gambarkanlah. Contoh:
Timbulharjo, Sewon, Bantul
Karangbajo, Bayan, Lombok Utara
Mengapa atau apa
sebab peristiwa terjadi? (Why)
Carilah data penyebab kejadian secara lengkap. Pewarta harus
bertanya kepada narasumber yang paham atas peristiwa itu.
Bagaimana peristiwa
terjadi? (How )
Dalam bagian ini pewarta harus dapat menemukan fakta yang
men-jelaskan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Biasakan membuat catatan
urutan peristiwa atau kronologisnya.
Bagian "bagaimana" ini biasanya menjadi porsi terbesar yang harus
dijawab saat pewarta menjalankan tugas investigasi.
Jalan Keluar (Solusi)
Unsur solusi atau jalan keluar penting diperhatikan karena
inti pewartaan warga bukan sekadar mengabarkan, tetapi mencari jalan keluar
yang ber-pihak pada warga. Pewartaan warga mendorong ke terlibatan warga dalam
penyelesaian-penyelesaian permasalahan yang terjadi.
Berita biasanya mengandung informasi yang menjawab ketujuh
per-tanyaan di atas. Setiap fakta yang diperoleh sebagai jawaban atas salah
satu pertanyaan tersebut sebaiknya selalu diuji kelayakannya oleh pewarta, misalnya ada peristiwa kecelakaan. Informasi
semacam itu tidak jelas, sebab menimbulkan pertanyaan baru, kecelakaan apa?
Kalau dijawab kecelakaan lalu-lintas, masih kurang jelas, kecelakaan
lalu-lintas apa? Lebih informatif kalau jawaban yang diperoleh adalah tabrakan
bus dan sepeda motor atau bus menyerempet sepeda motor.
Diambil dari:
"Pewarta Warga"
penulis:
YOSSY SUPARYO
BAMBANG MURYANTO
COMBINE Resource Institution
2011
0 comments:
Post a Comment